Monday, May 3, 2010

VESPA.........

Tulisan ini muncul karena ide dari kawan-kawan yang ikut prihatin atas kejadian vespa saya yang rusak di tengah jalan saat berniat membantu kawan yang datang dari Samarinda. Niat baik tersebut malah menjadi kebalikannya yaitu bukannya menjemput teman namun malah di jemput teman. Teman yang seharusnya saya tolong malah berbalik bersusah payah harus menolong memperbaiki vespa, ndorong mencari sepeda motor lain untuk menjemput dll.

Namun bagaimanapun sempat menyusahkan vespa tetap besar jasanya, dia yang sering ngantar ke kantor tiap pagi dan sore hingga malam kadang tak berduli hujan, becek ataupun banjir pokoknya vespa selalu siap tempur. Memang dikalangan kaum elite naik vespa merupakan simbul dari keprihatinan dan ketidak berdayaan seorang yang ingin mempunyai kendaraan, jadi hanya vespa yang bisa dimiliki karena harga terjangkau oleh kaum alit. Di Kalimantan khususnya di Kutai Timur sedikit sekali kita jumpai kendaraan bercap Vespa tersebut, di sebuah perguruan tinggi yang sebesar STAISpun hanya kita temukan kendaraan berlabel Vespa ini, yaitu milik ka perpus da kan P3M. Vespa yang sering di jadikan bahan tertawaan tersebut kalo kita tahu tentang vespa maka kita akan berhenti tertawa karena kendaraan tersebut ternyata banyah menyimpan sejarah dan besar jasanya terutama dalam dunia pendidikan di Indonesia. Betapa tidak……….. para guru, ulama, dosen jaman dulu mayoritas naik vespa bahkan sampai sekarangpun masih ada dosen yang naik vespa. Agar kita bisa menghargai tidak ada salahnya kalau kita coba mengenal vespa.

Vespa adalah merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia. Perusahaan induk dari Vespa, adalah Piaggio. Pada awal kedatangannya Vespa mempunyai saingan berat skuter Lambretta, sekarang otomatis Vespa sebagai motor skuter konvensional tidak mempunyai saingan lagi. Pasar sepeda motor Indonesia yang unik tidak memberikan kesempatan kepada Vespa untuk menjadi besar. Merek yang diedarkan oleh PT Dan Motor Indonesia ini mempunyai penggemar fanatik, dan klub-klub penggemar Vespa (terutama Vespa klasik) menjamur diberbagai kota di Indonesia, Juga sering disebut Piaggio Kodok karena mirip VW Kodok. Adapun awal mulanya kendaraan bercorak vespa ini ciptakan pada tahun1884 di Italia oleh Rinaldo Piaggio. Pada awalnya Piaggio adalah pabrikan yang memproduksi peralatan kapal, rel kereta dan gerbong kereta api. Pada saat Perang Dunia Pertama berkecamuk, Piaggio memproduksi pesawat terbang.

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio di bom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Dibantu oleh ahli pesawat terbang Corradino D’Ascanio, Enrico menciptakan sebuah design alat transportasi roda dua dengan inspirasi dan teknologi dari pesawat terbang. Konstruksi suspensi monoshock untuk memudahkan mengganti ban diadaptasi dari roda pesawat terbang, bahkan produk pertamanya benar-benar menggunakan roda depan pesawat terbang. Starter dibuat dari bagian komponen bom, serta bodinya terbuat dari alumunium seperti bodi pesawat terbang.

Menurut berbagai sumber, Vespa di produksi pertama kali pada tahun 1945. Kata ”Vespa” berasal dari kata ”Wesp” yang berarti ”binatang penyengat atau lebah”. Memang konstruksi Vespa jika dilihat dari atas terlihat seperti lebah.

Dalam perkembangannya, Vespa tidak hanya di pasarkan di Italia, tetapi juga laris di Perancis, Inggris, Jerman, Spanyol, Brasil serta India. Karena minat konsumen yang begitu besar, Vespa juga di prosuksi di Jerman dan Inggris.

Selain Vespa, pada masa itu juga lahir berbagai merek kendaraan roda dua jenis ini, seperti Lambreta, Zundap, Heinkel, NSU, Hummel. Akan tetapi yang hingga saat ini eksis di Indonesia adalah Vespa dan disusul oleh Lambretta

adapun kapan pertama kali Vespa masuk ke Indonesia, dari pencarian referensi ke beberapa narasumber tidak membuahkan hasil yang konkret. Masing-masing narasumber mempunyai keterangan yang berbeda-beda, akan tetapi mereka mempunyai persamaan persepsi, bahwa “Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “VespaCongo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesia terhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congo saat itu.

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air. Sebetulnya Kendaraan Vespa di banding kendaraan yang lain mempunyai nilai lebih dia antaranya ialah:

  • Konstruksi mesin lebih sederhana
  • Tingkat perawatan mesin lebih mudah karena tidak memerlukan mekanisme katup untuk pengaturan pemasukan bahan bakar maupun pembuangan gas sisa pembakaran
  • Pemakaian oli mesin (oli transmisi) lebih hemat karena oli mesin tidak melumasi komponen pembakaran
  • Tarikan/akselerasi spontan
  • Sistem pendingin mesin menggunakan udara yang diatur oleh “rotor with fan” sehingga lebih stabil sesuai dengan tingkat kecepatan mesin
  • Sistem penggerak tenaga langsung (sistem transmisi roda gigi) tanpa perantara rantai sehingga efesiensi tenaga lebih besar sehingga daya tanjaknya lebih kuat
  • Pengemudi terbebas dari panas mesin karena seluruh mesin tertutup sehingga tingkat kenyamanan saat mengendarai lebih terjamin
  • Dalam kondisi medan berair/berlumpur kaki terbebas dari percikan air/lumpur karena dilengkapi dengan lantai/dek
  • Dilengkapi dengan roda cadangan sehingga bila salah satu ban kempes/bocor bisa langsung diganti
  • Ban depan dan ban belakang bisa saling tukar sekaligus dengan peleknya

Setelah kita tahu seluk beluknya ternyata vespa adalah kendaraan yang antik yang tidak kalah dengan kendaraan yang lain, untuk itu lewat tulisan ini mari kita bagun komunitas vespa…….hidup vespa…….wassalam

1 comment: